News
Video Prilly Latuconsina Ajak Warga Solo Nonton Ketika Berhenti di Sini, Penuh Konflik Batin
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Sutradara muda Umay Shahab kembali merilis film yang kedua berjudul Ketika Berhenti di Sini. Film garapan Sinemaku Pictures bekerjasama dengan Legacy Pictures diproduseri oleh aktris Prilly Latuconsina yang sekaligus juga bermain dalam film tersebut.
Selain Prilly, film itu juga dibintangi Bryan Domani, Refal Hady, Lutesha Sadhewa, Sal Priadi, Widyawati, Cut Mini Theo, Satrya Ghozali, dan sederet nama lain.
Saat sesi jumpa pers dengan awak media, Prilly Latuconsina menyampaikan, perjalanan panjang pembuatan film itu mulai dari masih menjadi gagasan, sampai ke penulisan skrip, hingga pemilihan pemain.
"Alasan kenapa tertarik membawa cerita ini, karena aku pernah merasakan yang namanya kehilangan. Tidak mudah untuk siapapun menghadapi kehilangan. Jadi aku merasa dan juga berharap film ini bisa menjadi wadah untuk penonton merasakan apa yang ia rasa dan bisa membantu penonton menghadapi proses kehilangan," ucapnya, Senin (17/7/2023).
Prilly yang juga berperan mengambil peran utama sebagai Anindita Semesta atau Dita, tokoh utama dalam film yang mengalami kehilangan mendalam dan mesti berjuang merelakan kehilangan yang Ia alami.
Menurutnya, karakter Dita cukup unik karena sebagai sosok yang tidak mudah membuka diri. Dita merupakan orang yang sangat idealis dan juga punya ambisi untuk menggapai mimpinya.
Dita juga sosok yang susah mengungkapkan perasaan yang dia rasa. Dia cenderung akan menyimpannya sendiri.
"Jadi tantangannya adalah menggambarkan perasaan Dita yang dia pendam dengan ekspresi yang minim. Di sini saya juga belajar menahan tangis. Ini karakter terberat yang pernah aku mainkan," jelasnya.
Sementara itu, Umay Shahab selaku sutradara menambahkan jika ide film tersebut ini berawal dari kisah dari seseorang yang ada di kehidupannya.
Namun, sosok itu sudah tidak bisa lagi komunikasi dengan orang yang ia sayangi karena orang tersebut sudah tiada. Lalu muncul pertanyaan di kepala saya, bagaimana jika suatu saat nanti ada sebuah teknologi yang bisa menghubungkan kita kembali dengan mereka yang sudah tiada.
"Walaupun tidak dengan raga seutuhnya, tidak dalam rasa seutuhnya, tapi kita memiliki kesempatannya," ungkap Umay Shahab.
Selain berperan sebagai Sutradara dan Produser, Umay Shahab juga menjadi penulis ide cerita dari film ini, bekerja sama dengan penulis skenario berpengalaman, Alim Sudio dan tim kreatif Sinemaku. Umay memiliki kedekatan dengan ceritanya.
"Saya mengeksplorasi rasa kehilangan, berangkat dari premis ‘bagaimana manusia berdamai dengan kehilangan. Tidak mudah untuk kita semua berdamai dengan kehilangan kita sendiri, bagaimana kita menghadapi semua rasa lelah kita dengan kehilangan. Jadi sebenarnya lebih kepada explorasi rasa rasa itu yang saya ingin tahu lebih dalam," jelasnya.
Film 'Ketika Berhenti di Sini' bercerita tentang Anindita Semesta (Prilly Latuconsina) bertemu dengan Ed (Bryan Domani). Pertemuan yang diawali salah paham, berujung pada perbincangan panjang dan hangat.
Ed yang menggilai segala jenis riddle, meminta Dita menyelesaikan tantangan riddle darinya, dalam sebuah petualangan yang berakhir romantis.
Demikianlah, dua manusia yang serupa tapi tak sama bersatu. Empat tahun sejak pertemuan pertama mereka, Dita yang sedang merintis karir, sementara Ed sudah mapan dengan perusahaan arsitek miliknya sendiri.
Dita yang masih berjuang untuk meraih impiannya, senantiasa dilanda rasa insecure, tanpa disadari, Dita senantiasa menuntut Ed.
Walaupun Ed senantiasa sabar melayani Dita, namun akhirnya Ed mengalami kecelakaan saat diteror telepon oleh Dita. Ed meninggal. Dita terpukul dan dihinggapi rasa bersalah.
Dua tahun kemudian, Dita berusaha melupakan segalanya tentang Ed dan mencoba menjalani kehidupannya yang baru bersama Ifan, yang sekarang resmi jadi kekasihnya.
Dita kini menjadi sosok pribadi yang berbeda, namun tidak ada yang bisa menghapus masa lalu. Hingga suatu saat, Dita dipertemukan kembali dengan teka-teki peninggalan Ed yang harus dipecahkan.
Hingga akhirnya riddle terakhir dari Ed mengarahkan Dita untuk memahami arti sesungguhnya kehilangan dan bagaimana melepaskannya dengan ikhlas.
Tidak pernah menduga bahwa makna teka teki tersebut, adalah untuk menyiapkan dirinya menjalani hubungan cinta yang lebih baik dengan Ifan (Refal Hady).
Ifan, sosok yang senantiasa hadir untuknya dari dulu. Dita memutuskan untuk menemui Ifan dan mengajaknya kembali untuk melanjutkan hubungan mereka kembali, sebelum dia menyesal lagi di kemudian hari.